Tingkat kecelakaan tingkat kecelakaan kendaraan roda empat di jalanan,
akhir-akhir ini cenderung menunjukkan peningkatan. Untuk menekan angka
kecelakaan tersebut, perlu kiranya bagi pengendara memperhatikan
sejumlah kiat yang ideal sebelum berkendara. Inilah, 10 tips yang harus
diperhatikan bagi tiap pengendara yang dikutip dari Humas Polda Metro
Jaya :
Tips 1: Selalu gunakan sabuk pengaman (seat belt atau safety belt)
setiap waktu. Sabuk pengaman dapat melindungi penggunanya dari cidera
yang lebih parah dalam suatu kecelakaan. Ia dapat berfungsi menahan
tubuh sehingga tidak membentur dashboard, terlontar keluar kaca depan,
atau terlempar dari pintu atau kaca samping pada saat terjadi benturan
pada kecelakaan.
Tips 2:
Untuk jarak pandang atur kaca spion. Kebanyakan pengemudi tidak
menyesuaikan kaca spionnya dan tidak memanfaatkan seoptimal mungkin
dengan terlalu melihat sisi kendaraannya sendiri. Semua jenis kendaraan
dengan berbagai bentuk dan ukuran mempunyai blind spots. Semakin besar
kendaraan, semakin besar pula blind spots areanya. Blind spots adalah
area yang tidak terlihat oleh pengemudi baik secara langsung (terhalang)
atau melalui kaca spion (keterbatasan bidang pandang kaca spion). Blind
spots terjadi karena manusia hanya mampu melihat 90° tiap sisi dan
keterbatasan sudut pandang kaca spion kendaraan tidak bisa diperbesar
lagi.
Tips 3: Pengemudi
yang defensif. Pengemudi yang defensif artinya yang mampu mengemudikan
kendaraannya dengan tenang. Dan mampu mengantisipasi situasi kondisi
lalu lintas di depannya. Kunci untuk menjadi pengemudi defensif meliputi
4 hal, yaitu:
Awareness (kesadaran)
Alertness (kewaspadaan)
Attitude (sikap mental)
Anticipation (reaksi)
Tips 4:
Gangguan dalam berkendara. Mengemudi adalah pekerjaan yang berbahaya,
untuk itu dibutuhkan konsentrasi penuh pada saat memegang kemudi. Harus
diingat: membiarkan konsentrasi terganggu saat mengemudikan kendaraan
dapat menyebabkan celaka. Termasuk gangguan dalam mengemudi ini antara
lain: penggunaan radio dan tv mobil, merokok, makan atau minum dan
penggunaan handphone serta gangguuan eksternal seperti pengemudi
laki-laki melihat perempuan cantik di pinggir jalan.
Tips 5:
Menjaga jarak aman saat mengemudi. Bagi pengemudi defensif, ia
senantiasa menyediakan ruang dengan depan, belakang dan samping
kendaraannya. Jarak aman yang ideal antar kendaraan kira-kira 3 detik.
Tips 6:
Pengoperasian gigi transmisi yang ideal. Pengemudi harus melakukan
perpindahan/ penambahan gigi saat mencapai 2000-2500 rpm. Dan selalu
menjaga kecepatan saat mengemudi dengan putaran mesin 2000 rpm atau
dibawahnya. Namun demikian, saat ini dengan kemajuan teknologi,
kendaraan sudah bisa dijalankan dengan putaran mesin yang rendah.
Putaran mesin yang rendah tentu akan menghemat konsumsi bahan bakar dan
emisinya, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan. Juga mengemudi
dengan putaran mesin rendah akan meningkatkan faktor keselamatan.
Tips 7:
Pergunakan momentum kendaraan. Pada saat kendaraan akan mendekati
perempatan, pertigaan, lampu lalu lintas atau ingin memperlambat, angkat
lebih awal dan biarkan mobil meluncur sebelum menginjak pedal rem.
Tips 8:
Matikan mesin kendaraan. Jika kendaraan berhenti dan diam lebih dari 20
detik, maka akan lebih ekonomis apabila mesin dimatikan. Biasanya hal
demikian terjadi pada saat lampu lalu lintas sedang merah, berhenti pada
perlintasan kereta api, jalan macet pada saat menaikkan dan menurunkan
penumpang atau barang. Mematikan mesin tidak akan merusak atau
mengurangi umur dari motor starter.
Tips 9: Pre Start Checks.
Yakni pemeriksaan awal kendaraan sebelum melakukan engine start dengan
tujuan untuk mencari adanya kerusakan atau potensi permasalahan pada
kendaraan.
Tips 10: Beban berat mempengaruhi Konsumsi BBM. Keluarkan barang-barang yang tidak diperlukan dari dalam mobil. Lepaskan “roof racks” apabila sedang tidak dipergunakan. Gunakan kecepatan rendah, apabila sedang membawa barang dengan “roof racks”.
Setiap penambahan beban muatan sebesar 20 Kg, akan meningkatkan
konsumsi BBM sebesar 1 %. Oleh karena itu, jangan membawa barang dengan
berat yang melampaui kapasitas. (bus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar